Dalam diam kau bertanya
Tentang hidup dan kehidupan yang tumbuhkan badai gejolak di dadamu
Dalam tenang kau meraba. Berapa banyak jalan
Yang harus kau lalui sebelum semuanya diakhiri
Kutatap wajah kuyumu
Satu hal yang tak kudapati, rona memerah pada pipi
Saat terik mentari masih bisa kau rasai
Tak lagi kutemukan gemintang di matamu yang pancarkan maksud hati
Mungkin kelam kini selubungi pandangmu
Atau cahaya putih yang lingkupi dunia barumu
Bisa jadi rangkaian jala pelangi yang berpendar bentangkan diri untuk temani perjalananmu
Tak mampu kutatap tubuh kakumu
Biar indah dan warnamu yang masih bertahta di kepalaku
Bukan akhir dari awal yang akan kau jalani
Aku tahu hanya sekali
Untukmu
Untukku
Untuk tubuh-tubuh yang sekarang mengelilingimu
Untuk tiap aliran sungai yang mengalir darah pada tubuh-tubuh penuh rasa
Aku tahu hanya sekali
Hanya datang sekali
Setelah itu, biru.
1 komentar:
kesabaran dalam pengembaraan hidup... dan ketabahan untuk melalui aralnya...
semangat!
Posting Komentar