Rabu, 02 Nopember 2005
hanya kosong ketika seruan tak didengar
hanya kosong ketika hidup hanyalah impian
hanya kosong langkah tegap tak bertujuan
hanya kosong ketika senyum dan kebahagiaan adalah kenyataan
kosong...
tak bermakna...
ketika barisan kata
hanya menjadi iringankeranda kesadaran
kosong...
derap langkah tegap tanpa tujuan pasti hanya sebagai laskar cinta takbertuan
kosong...
ketika hanya ada jawaban tanpa pertanyaan
kosong... ketika jiwa tak sadar akan keberadaan dirinya.
hanya pengakuan atas 'eksistensi' terbahak dalam buaian semu 'ada'
sedang nurani bersenandung perih dan lirih...
AKUADALAHAKUKETIKAAKUBUKANLAHAKUADALAHAKUYANGAKU
kosong...
ketika jiwa berhenti bertanya...
siapa aku
sedang disana ada puisi indah seorang hamba...
kugadaikan seluruh jiwa dan ragaku
telah kugantung semua impianku...
hanya padamu Tuanku
LAAILAHAILALLOH...
KULHUWALLAHUAHAD
hanya untukMu
dan dia terus melangkah tenang dalam kebahagiaan
BUKAN KOSONG!!!
** saat gerimis menderas yang selalu lahirkan keluhan dari bibir manusia
oya... entah kenapa ya... kata ‘kosong’ itu indah rasanya. Mbois, keren, gimana gitu... mungkin ada yang bersepsi kalo ‘kosong’ disini inspired by omkara, ajaran zen atau gambaran Otsu di Musashi. Tapi menurutku... kosong itu ya ketika kesadaran datang. Tentang kemanusiaan manusia, tentang sifat dasar manusia... kesadaran yang muncul saat dia mulai sadar. Gitu nggak ya?
*** pernah dipublikasikan di klikjv.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar