Si Bolang,
Jalan Sesama,
Laptop si Unyil,
Cita-citaku
aku kangen sama mereka
Setelah seharian tidak ada hiburan yang kerenkerennya
mata lelah dan pikiran buntu
panas..
coba liat di trans 7 jam 13.00
Acara-acara ‘sederhana’ itu yang memberikan harapan
Cobalah sekali-kali nikmati acara-acara itu
dan ceritakan padaku, hari ini kita kemana dan belajar apa...
karena aku sekarang tidak bisa bertemu mereka dan ponakan kecil saya
sambil tertawa dengan penuh makanan di mulutnya
dengan baju seragam yang belum dilepas
berteriak-teriak,"bermain gembira di jalan sesama... uwi...uwiii..."
ah... bisa jadi mereka lebih bijaksana dari kita..
4 komentar:
Si Bolang, aku juga suka acara itu, pelepas penat...=)
Anak-anak, dengan jiwa yang masih 'suci' melihat dunia dengan hitam putih, apa adanya...
Sedang kita? (aku maksudnya... he.. ;)), yang katanya sudah 'dewasa' kenyataanya belumlah berbuat apa-apa...
Kadang ingin kembali menjadi kecil seperti dulu, nyebur ke kali mencari ikan-ikan kecil dengan serok buatan sendiri, main petak umpet, membakar ketela curian, tebu curian, mangga curian, jambu curian... (lho..lho.. kok banyak yang curian yah?... ha... ketauan waktu kecilnya terkategori 'bandel'! ha..ha..ha...)
Tapi yah waktu tak bisa diputar kembali..
Hingga saat ini yang mampu kudapat bahwa hidup adalah samudera ilmu, setiap peristiwa pasti punya makna... :)
si bolang ya mbak?emmm.... bagus juga tuh, tapi mungkin aplikasi dalam kenyataan ga' harus seperti itu kan mbak?dimana kita harus "berpetualang" dalam hidup yang mungkin tidak harus "seperti itu"...
VMA
buat vma
sepakat. bahkan sekarang banyak bolang-bolang diantara hutan beton dan kabut yang menyesakkan. btw 'seperti itu' yang gomana ya...? :) boleh tahu?
jiwajingga...
bukankah kita juga anak-anak...:P anak ibu kita. anak-anak yang berusia 20,30,40.... kita tetap anak-anak kan?
hehe... smoga ga da jawaban."kita? Aku aja kali...., kamu enggak". :p
yah... ko banyak yang curian ya... pantesan anaknya nakal...
Posting Komentar