Selasa, 28 April 2009

Kepada Kartika

Dalam diam kau bertanya

Tentang hidup dan kehidupan yang tumbuhkan badai gejolak di dadamu

Dalam tenang kau meraba. Berapa banyak jalan

Yang harus kau lalui sebelum semuanya diakhiri

Kutatap wajah kuyumu

Satu hal yang tak kudapati, rona memerah pada pipi

Saat terik mentari masih bisa kau rasai

Tak lagi kutemukan gemintang di matamu yang pancarkan maksud hati

Mungkin kelam kini selubungi pandangmu

Atau cahaya putih yang lingkupi dunia barumu

Bisa jadi rangkaian jala pelangi yang berpendar bentangkan diri untuk temani perjalananmu

Tak mampu kutatap tubuh kakumu

Biar indah dan warnamu yang masih bertahta di kepalaku

Bukan akhir dari awal yang akan kau jalani

Aku tahu hanya sekali

Untukmu

Untukku

Untuk tubuh-tubuh yang sekarang mengelilingimu

Untuk tiap aliran sungai yang mengalir darah pada tubuh-tubuh penuh rasa

Aku tahu hanya sekali

Hanya datang sekali

Setelah itu, biru.

1 komentar:

dimas_ady mengatakan...

kesabaran dalam pengembaraan hidup... dan ketabahan untuk melalui aralnya...
semangat!