Rabu, 02 Maret 2016

Pulang ke diri


Diantara kisah mengagumkan tentang putri,
Mungkin kau telah melewatkan namaku;
Terselip diantara gemerlap dongeng cantik Cinderela
Terlelap kepayang dalam romantisme Putri Salju
Atau melayang mengharum mengembara dalam dekap rayu Aladin

Ijinkan aku mengunjungimu dalam maya mimpi
Dalam bisikan kuno yang tertulis dalam babad yang mungkin terlewati
Saat nenekmu merayumu ke peraduan dengan kisah masalalu di negeri asalmu
Tapi masihkah terpahat dalam memorimu saat dia berujar tegar mengantarmu menyongsong asa,

“Jika telah jenuh mengembara,
merangkai mimpi yang perlahan kau wujudkan nyata
Maka tempat mana yang paling nyaman
Yang paling kau rindukan bagai kau rindukan bunda yang mendekapmu dalam hangat peraduan. Pulanglah..
Pada Diri, yang akan selalu memaklumkanmu tentang riwayatmu,
Tanah yang menyari dalam detak jantungmu
Bening air yang akan menetes memanggil saat rasa yang bernama rindu membawamu menari bersama kenangan masa kecilmu;
Gurih manisnya jenang sumsum menjelang berangkat sekolahmu
Saat tangan mungilmu berebutan menjangkau nampan berisi tahu goreng
Manis legitnya getuk gedhang saat baru diangkat dari lumpang
Atau jerit sakitmu saat terkilir jatuh dari pohon pelem podhang
Walau jarak yang mungkin tak terjangkau dalam pandanganmu Nduk
Dalam bahasa yang mungkin jauh berbeda, maka jagalah dia
Piwulang yang aku tembangkan
Agar kau selalu eling
Sangkan paraning dumadi
Dalam kinanthi yang aku senandungkan mengantar istirahatmu”

Kau telah mengingatku dalam serakan kisah itu Kirana?
Bahkan dalam namamu tersemat asalmu: Galuh Candra Kirana
Masih kata nenekmu Kirana,
“Pengajaran hidup dan jejaknya masih bisa kau tapaki disini Nduk,
Tentang aroma cinta, balas budi, sikap ksatria, keserakahan dan kesederhanaan
Tapaki kisah ini kembali suatu saat.
Bukan hanya lewat kata,
Namun hirup udara dan rasai jejaknya;
Kilisuci
Klothok—kolo thok
Wilis
Totok Kerot
Mas Kumambang
Selomangleng,…”

Bukankah telah kau resapi semua kisahnya Kirana?
Nah, sebutlah namaku ‘Sekar’
Maka kau akan temukan wajahku terhampar dalam tanah lahirmu
Jika namaku dan penggalan kisah itu masih terkubur dalam diktat asingmu, baik
Akan aku tuturkan secarik kisah
Kau mengenal Robin Hood, bahwa dia nyata dengan kisah dan nama berbeda
Ki Boncolono, yang jejaknya masih dirindui dengan senthir menemani
Kau mengenal Putri Tidur sebagai dongeng indah penuh romantika,
Tahukah kau ketika kau pulang kau akan temui jalan hidupnya sebagai aku disana
Apakah kini kau masih terpesona pada buaian cerita Shakespeare
Atau kisah haru Antoinette
Atau kau masih terlena dalam buaian seribu satu malam?
Pulanglah

Jika kini air mata rindumu telah menetes
Dan denyar hangat nadimu mengalirkan kenangan yang akan membawamu pulang
Jika saat senja kau telah sampai di kota Dhaha
 maka buang pandangmu ke semburat saga matahari senja. Kau akan menemuiku sebagai siluet manusia tenang yang menatap langit terang. Dalam raga Klothok jiwaku mengembara menjadi ruh dalam kehidupan Kediri.
Dan akhirnya, sebut namaku ‘Sekartaji’
Karena setiap jiwa sejatinya akan pulang
Kembali
Kediri

*nominasi 40 besar Tulis Nusantara 2013 kategori puisi

Tidak ada komentar: