Selasa, 22 Juli 2008

lelaki itu....(II)

dia kelas empat SD saat itu.

selalu bertanya, bagaimana belajar yang benar. saat dia tahu nilaiku selalu diatasnya

dia kelas empat waktu itu. saat mengingatkanku untuk kembali bersujud.lelaki yang selalu terjaga sebelum fajar tiba.membuka qur'an kesayangannya. dariku untuknya.hadiah untukku dari sebuah lomba

kuberikan padanya hanya karena aku jarang membukanya

dia kelas empat saat itu, ketika bertanya kepadaku, bagaimana meninggikan tubuh mungilnya

dia kelas empat saat itu,

saat malu-malu padaku menceritakan, ada dua teman perempuannya mengirimkan surat cinta padanya :D

dia beranjak dewasa.

kelas lima sudah mengatakan padaku, bahwa dia akan menjadi guru agama.

dengan kasih sayang bukan dengan cubitan. seperti yang dilakukan gurunya saat hafalannya kurang.

dia mulai dewasa,

dia mengatakan padaku bahwa dia nanti akan beristri perempuan berjilbab. ketika waktu iti perempuan berjilbab sangat langka

dia sering mengatakan bahwa telur dadar buatanku tidak ada yang menyamai lezatnya, walaupun aku seringkali keberatan untuk membuatkannya.

dia memintaku untuk memilih, aku tinggal di rumah atau dia yang tinggal di rumah, saat aku dan teman-teman lelakinya hendak berangkat ronda di terakhir ramadhannya.

dia yang bertanya padaku dengan polosnya "mbak, opo sih seng sampeyan golek'i". saat aku memilih pukulan gagang sapu saat aku bertahan dengan 'harga diriku' untuk tidak bersujud.

dia yang selalu membangunkanku untuk mengantarnya mengambil air wudhu saat fajar belumlah nampak. dan membaca qur'annya perlahan. dihadapanku. walaupun aku tahu dia tidak membutuhkanku untuk mengantarnya ke kamar mandi.

dia sainganku bermain layang-layang

dia membuatku iri dengan curahan kasih sayangnya pada orang-orang

dia membuatku marah saat orang lain lebih mencintainya daripada aku.

dia sahabatku saat kami bermain, memelihara suara jangkrik, menunggu kambing kami saat melahirkan, merawat burung-burung kecil yang kami beli dengan uang saku kami, mencari makanan untuk kambing-kambing kami. menyeret-nyeret batang-batang tebu dari ladang yang sedang panen. menguburkan kambing kami yang mati 'diracun' ular.

mengenalkanku pada sahabat-sahabat lelaki terbaiknya. mengajakku mengenal kembali semuanya.

dia memanggilku "mbelis", saat dia tahu yang membakar salah satu bagian tubuhnya saat menyusu dulu adalah aku. dia memanggilku begitu ketika dia 'bangga' akan 'kebaranian-keberanianku'

dia yang sering kubuat menangis

dia yang lebih dewasa. dia yang ingin memiliki kebun hijau yang berisi apel dan stroberi

dia kelas enam waktu itu.dengan aku yang semakin sibuk dengan duniaku, buku, musik dan teman-temanku.

dia kelas enam waktu itu, yang dari tatapan matanya aku tahu dia sangat merindukan 'kejahilanku'

dia kelas enam ketika meninggalkanku pada hari minggu, membawaku dalam pusaran hitam kekosongan. membuatku bertanya akan 'keadilan' TUhan. meninggalkanku tanpa sempat memberitahu bahwa aku sangat menyayanginya.

meninggalkanku saat aku akan memberinya 'sesuatu', mengajaknya ke tempat baru 'kebanggaanku'

dia eninggalkan kami dalam kekakuan dan jarak yang semakin melebar. meninggalkan kami dalam keputusasaan.

dia meninggalkan aku, dan membawa kesadaran padaku, bahwa nanti aku juga akan menyusulnya. mengalami kehidupan yang sementara. mempertanggungjawabkan segala yang telah aku lakukan.

dia mengajakku bersujud di malam ketika dia tidak ada lagi disisiku.

tanpa sempat mengatakan, dengan kesabarannya, ketulusannya, kepolosannya, kasih sayangnya, sifat selalu mengalahnya, rasa takutnya ketika menyakiti orang lain..... dia telah mempesonaku.

walau telah bertahun kepergiaanya. mungkin sekarang namanya wildan.

sedang menikmati kebun hijau apel dan stroberinya, tertawa-bersujud didalamnya.

dia mengingatkanku pada ajal,

dia mengingatkanku pada syurga,

dia yang mengingatkanku untuk mencintai bunda kami...

dia adikku yang meninggalkanku bersama kesadaran yang terkadang pahit.

dan saat ini... aku sangaaaaat merindukannya.

selalu.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Lelaki itu..

Dia memang istimewa.. Teramat istimewa. Kuat juga dalam singgah di hatimu. Kutau itu..

Suatu saat kuyakin ada yang juga istimewa, mungkin lebih istimewa.. Allah akan memberikan untukmu dengan 'Indah'.. Kuyakin itu..

Karna diantara terlalu banyak 'mereka' yang tidak istimewa, pasti ada yang istimewa, Pasti! =)