Kamis, 28 Agustus 2008

..................

Lagi-lagi di hadapan Dito aku mendapatkan sesuatu

Yang menamparku

Menggetarkankan

Dan membuatku kembali luluh

Dengan pertanyaan polosnya

Dengan pernyataannya yang selalu membuatku tertawa..

Kami membahas tentang surat Al-Qadr, Malam Kemuliaan

Lalu aku kami merangkai ‘film’ di atas kepala kami

Tentang malam ketika Muhammad didatangi Jibril, keheningan dan turunlah Ayat Mulia itu. Wahyu pertama dari Pemilik Dunia

Iqro..... Bacalah....

Tentang ribuan malaikat yang turun ke dunia atas ijin Alloh untuk menyelesaikan urusan di muka bumi....

Tentang sayap malaikat yang ketika satu malaikat saja bila membentangkan sebelah sayapnya akan menutupi alam semesta.

Apalagi sepasang sayap malaikat

Apalagi jika ribuan malaikat

Yang tidak bisa kita jamah, dengan mata yang juga hanya titipan

Apalagi saat malam yang kesejahteraan terlimpah

Menukik turun ke bumi dan terus bertasbih

Bersama angin, bersama debu, bersama air

Bersama tiap keping darah pada jutaan tubuh manusia

Yang lebih cemerlang dari sinar bintang

Tak kenal lelah

Di bulan penuh Berkah..

“Berarti sebentar lagi ya ustadzah.”

Ah.. aku jadi teringat apa yang telah aku persiapkan untuk menyambutnya..

Malam kemuliaan, yang lebih indah dari malam seribu bulan

Apakah dia akan terlewatkan begitu saja

Dalam buaian dunia

Buaian manja atas segala yang bisa meringankan ‘beban’ bersalah saat melewatinya saja tanpa menyapanya

Dan sibuk dalam perayaan mati di akhirnya

Bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhirku..

Ya.. Siapa tahu.


  • Apakah cicak dengan ‘ck..ck..ck...’nya juga bertasbih?” itulah pertanyaan manisnya

Dan ketika pulangpun sepertinya ‘tamparan’ itu masih kurang.

Beberapa saat yang lalu, beberapa jam yang telah terlewati

Aku sempat mengeluh, “Apalagi ya Alloh setelah ini...?”

Dan aku meragukan janji Penciptaku. Janji Yang Menjamin Setiap Keping Rizkiku

Lupaku pada Janji tentang kemudahan bagi hambaNya yang bersyukur

Dan sekarang di hadapanku, sesuatu yang tak kusangka datangnya begitu cepat

Menciptakan gumpalan getar yang tak bisa kulukiskan

Gumpalan yang akhirnya mengaburkan mataku di perjalanan pulang

grimis, bahagia, takut dan harapan

Bahwa peringatanNya sangat dekat di depan mata

Diantar celoteh lucu Zidan dan tatapan bahagia Dito di gerbang rumahnya, aku berkata pada jingga di barat sana dan jingga, “Lalu kita mau kemana?”

Dan akupun menghadapi angin senja yang menghadang siap menampar wajah-wajah tak tahu malu dengan kandungan racunnya yang semakin membuatku sesak...


Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(At-Thalaaq:3)


Maha Suci Engkau Wahai Penguasa tiap jengkal alam semesta


Baitul Izzah, 2.,35 12 Agustus 2008

Tidak ada komentar: